Model Problem Based Learning (PBL) Dengan Metode Diskusi Kelompok Meningkatkan Motivasi dan keaktifan Belajar sejarah

Model Problem Based Learning (PBL) Dengan Metode

Diskusi Kelompok Meningkatkan Motivasi dan keaktifan Belajar sejarah

Oleh:

Rahmi kurniawati, S.Pd.

Pendidikan sejarah UNIPMA-Universitas PGRI Madiun jawa timur.

Judul : Model Pembelajaran Problem based learning,poster and video

comment,danproject based learning,metode pembelajaran di gunakan adalah ceramah, Tanya jawab, diskusi dan kerja kelompoktentang : Materi Respon Bangsa Indonesia terhadap imperialism dan kolonialisme di bidang politik,ekonomi,social,budaya dan pendidikan

Pendidikan merupakan proses pengembangan kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam diri seseorang. Seorang guru dipandang dapat memainkan peran penting dalam membantu siswa untuk membangun sikap positif dalam belajar tersebut. Dalam proses pembelajaran guru pihak pertama yang bertanggung jawab dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sehingga dituntut untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat meningkatkan antusias siswa dalam belajar. Menurut Fathurrohman (2017), dalam proses pembelajaran guru pihak pertama yang bertanggung

jawab dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sehingga dituntut untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat meningkatkan antusias siswa dalam belajar. Belajar merupakan proses kegiatan otak ketika menerima pengetahuan, yang mana nanti hasil akhirnya adalah perubahan sikap atau tingkah laku individu. Sebagian guru dalam kenyataannya masih menggunakan model pembelajaran trandisional seperti ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Model pembelajaran ceramah cenderung bersifat satu arah dan berpusat pada guru. Guru lebih banyak memberikan informasi-informasi dan menjelaskan, serta kurang melibatkan siswa dalam belajar mengajar, siswa hanya mendengar, mencatat, menghafal, dan kemungkinan sulit mengimplementasikan dalam kehidupan nyata. Pembelajaran yang demikian dapat menimbulkan rasa jenuh bagi siswa sehingga tidak maksimal untuk menyerap materi pembelajaran yang sedang berlangsung.

Menurut Rusmono (2017), rendahnya hasil belajar bisa jadi pengaruh oleh aktivitas proses belajar mengajar disekolah belum efektif, beberapa faktor diantaranya ketersediaan fasilitas yang tidak terpenuhi pada saat proses belajar mengajar berlangsung, metode, media dan sumber belajar yang dipakai guru tidak sesuai serta keterbatasan prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang yang terdiri dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Banyak pendekatan pembelajaran dan strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Salah satu yang dapat digunakan adalah Model problem based learning. Menurut Nasral, & Meliandika (2022), penyajian materi dengan media animasi pada model problem based learning membantu meningkatkan perhatian, motivasi dan semangat dan daya ingat proses pembelajaran yang menjadi rangsangan bagi siswa untuk memecahkan masalah menggunakan kemampuan berpikir dan eksplorasi, dalam peningkatan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar. Selain audio visual saya juga menggunakan media PPT yang membuat proses pembelajaran lebih bervariasi dimata siswa. Dengan rasa ketertarikan itulah membuat mereka bersemangat untuk menyelesaikan masalah dalam LKPD yang dibagikan guru di kelas. Keaktifan mereka juga terlihat dikelas, sehingga mereka dapat berkolaborasi dengan baik sesama anggota kelompok. Dengan metode diskusi kelompok pemecahan masalah dalam proses pembelajaran. Menurut Aristo. (2015), menjelaskan bahwa metode diskusi merupakan cara penyajian pelajaran dimana siswa dihadapkan kepada masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematika untuk di bahas dan dipecahkan bersama. Model Problem based learning dengan metode diskusi kelompok pemecahan masalah diterapkan di SMA Negeri 1 Mukomuko pada mata pelajaran sejarah diharapkan dapat memotivasi belajar siswa, sehingga keaktifan dan hasil belajar dapat meningkat. Menurut Wayan (2020), para guru diharapkan bertindak atas dasar berfikir yang mendalam, bertindak independen dan kolaboratif satu sama lain, dan siap menyumbangkan pertimbangan pertimbangan kritis. Memiliki pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam, penguasaan materi, guru juga dituntut memiliki keragaman model atau strategi pembelajaran.

Model Problem based learning dengan metode diskusi kelompok dalam pemecahan masalah adalah sistem pembelajaran yang mengutamakan penanaman kemampuan peserta didik terutama kemampuan bekerja sama di dalam kelompoknya masing-masing, kemampuan berinteraksi disamping kemampuan berpikir dalam memecah suatu masalah. Model Problem based learning dengan metode diskusi kelompok merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan model ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mempresentasikan suatu masalah yang didapatkan ketika dalam proses pembelajaran. Kelebihan model pembelajaran Model Problem based learning dengan metode diskusi kelompok: menciptakan suasana aktif dan menyenangkan, materi yang disampaikan lebih menarik, meningkatkan hasil belajar, munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa. Selain itu kerja sama antar siswa terwujud dengan dinamis.Langkah-langkah pembelajaran sejarah melalui Model Problem based learning dengan metode diskusi kelompok sebagai berikut: Pertama mengorentasikan siswa terhadap masalah, siswa mengamati permasalahan yang ditampilakan oleh guru melalui video. Siswa menemukan berbagai masalah dari hasil pengamatan video pada respon bangsa Indonesia terhadap imperialism dan kolonialisme, Kedua mengorganisasikan siswa, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Ketiga membimbing penyelidikan individu/ kelompok. Keempat mengembangkan dan menyajikan hasil karya, pada setiap kelompok menyampaikan presentasi kelompoknya masing-masing, selanjutnya kepada masing-masing kelompok menyampaikan pertanyaan kepada kelompok penyaji secara bergiliran dan guru memberi kesempatan kepada kelompok untuk berdiskusi mencari jawaban atas pertanyaan yang sudah didapatkan. Kelima menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah untuk mengambil kesimpulan bersama dengan dipandu guru. Dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah menggunakan model pembelajaran Model Problem based learning dengan metode diskusi kelompok, siswa lebih antusias dalam belajar, dan merangsang berfikir efektif sehingga materi yang dipelajari lebih mudah dipahami mengakibatkan hasil belajar meningkat. Dengan demikian, model pembelajaran Model Problem based learning dengan metode diskusi kelompok ini dapat dijadikan sebagaialternatif dalam meningkatkan hasil  belajar.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang baik maka perlu dilakukan analisis permasalahan yang dialami oleh siswa, menganalisis solusi, membuat perencanaan dengan baik dan matang serta pada aksi yang dilakukan sesuai dengan perencanaan. Maka berdasarkan keseluruhan praktik pembelajaran baik ini, saya mendapatkan pembelajaran agar terus berupaya melakukan perubahan baik dalam pembuatan bahan ajar, video, modul ajar, PPT, LKPD dengan langkah petunjuk yang sesuai model pembelajaran dan pendekatan saintifik. Menata Kembali pembagian kelompok agar siswa lebih aktif, membantu penyelidikan kepada setiap kelompok , memberikan apresiasi kepada semua kelompok dan memberikan bantuan khusus (scaffolding) dengan kelompok yang kurang aktif. Dengan melakukan pembiasaan praktik baik ini dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada siswa, sehingga siswa lebih tertarik, semangat serta termotivasi dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Agnes, & Rahmadan (2022), menunjukan bahwa untuk meningkatkan keterampilann berpikir kritik, model problem based learning dapat dikombinasikan dengan barbagai media pembelajaran seperti media gambar,  video, bahan ajar, modul ajar,  PPT,  LKPD ataupun animasi.

DAFTAR PUSTAKA

Fatturahman, M. (2017). Belajar dan Pembelajaran Modern. Yogyakarta: Diandara Kreatif. Rusmomo. (2017). Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu: Untuk Meningkatkan ProfesionalitasGuru. Bogor:Penerbit Ghalia Indonesia.

I Wayan, S. 2020. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF. Jurnal Pendidikan, 2(2); 10-11. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1153267

Aristo. (2015). Penerapan pembelajaran Kolaboratif Dengan Metode Diskusi Menggunakan Media Gambar Jurnal Pendidikan Tambusai.

Nasral, & Meliandika, R. (2022). Pengaruh Model PBL ( Problem Based Learning) dengan Media Animasi Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Di SMAN 1 Kota Bengkulu. Jurnal Pendidikan Tambusai,6 (1), 672-683.

Agnesa, O, S., & Rahmadana, A. (2022). Model Problem Based Learning Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis pada Pembelajaran B JOTE: Journal On Teacher Education, 3(3), 65_81.

Nama : Rahmi kurniawati S.Pd.

NIP :-

Mata Pelajaran : sejarah

Instansi : SMA NEGERI 1 MUKOMUKO

No HP : 085841206959 :

Email : rahmikurniawati1981@gmail.com